Sebelumnya saya telah menjelaskan tentang Bahasa dan Budaya Jepang, kali ini saya akan menjelaskan tentang tradisi dan budaya Jepang yang unik, dilansir dari situs KCP Internationl.

Jepang memiliki budaya yang kaya dan berwarna-warni yang berasal dari periode prasejarah negara yang dikenal sebagai periode Jōmon antara 14.000 dan 300 SM. 

Budaya dan tradisi Jepang unik karena geografi negara pulau serta keterasingannya dari dunia luar selama rezim Keshogunan Tokugawa.

Selama bertahun-tahun, budaya dan tradisi Jepang telah dipengaruhi oleh negara Asia lainnya, Amerika, dan Eropa serta faktor alam lainnya seperti tanah, sumber daya alam, dan iklim musiman. 

Ide-ide yang dipinjam dari negara lain dimasukkan ke dalam kebiasaan yang ada untuk menjadi sesuatu yang khas Jepang.

Berikut beberapa contoh budaya dan tradisi unik Jepang:

Baca juga : Bahasa dan Budaya Jepang


Merayakan pesta Bōnenkai dan Shinnenkai untuk Tahun Baru

Bōnenkai (忘年 会 secara harfiah "'pertemuan lupakan tahun'") adalah pesta minum Jepang yang diadakan pada akhir tahun di antara teman dekat atau kelompok rekan kerja sementara shinnenkai (新年 会, secara harfiah "pertemuan tahun baru") adalah bahasa Jepang tradisi menyambut tahun baru dengan kembali meminum alkohol. Bagi mereka itulah acara yang menyenangkan untuk mengakhiri tahun!


Wanita menerima cokelat sebulan setelah Hari Valentine

White Day (ホワイトデ ー Howaito Dē) dirayakan sebulan setelah Hari Valentine di Jepang. 

Wanita dan gadis biasanya memberikan hadiah cokelat kepada teman pria mereka sebagai ungkapan cinta, kewajiban sosial, atau kesopanan setiap tanggal 14 Februari. 

Pada White Day (Hari Putih), 14 Maret, para pria membalas budi dengan memberikan hadiah kepada para wanita seperti cokelat putih, kue, atau perhiasan.


Ritual perjalanan Shinto tradisional yang baru lahir

Miyamairi (宮 参り) secara harfiah berarti "kunjungan ke kuil", adalah ritus perjalanan tradisional bayi baru lahir Jepang. 

Orang tua atau kakek nenek membawa anak itu ke kuil Shinto, secara tradisional 31 hari setelah lahir untuk anak laki-laki dan 33 hari setelah kelahiran untuk perempuan, tapi hari ini, kebanyakan miyamairi dipraktikkan antara satu bulan dan 100 hari setelah lahir. 

Praktik ini untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada para dewa atas kelahiran anak serta meminta pendeta kuil untuk mendoakan kesehatan dan kebahagiaan bayi.


Melihat Sakura dan Pesta Hanami

Hanami, atau melihat bunga, adalah kebiasaan orang Jepang untuk menikmati keindahan bunga sakura (hana). 

Ramalan bunga sakura (sakura-zensen) diumumkan oleh biro cuaca Jepang dan biasanya dimulai pada awal Maret hingga awal Mei dengan jadwal yang bervariasi tergantung pada daerahnya. Selalu ada sesuatu yang baru dan menarik untuk dialami di Jepang!

Sumber: www.kcpinternational.com